Polisi Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan 2 Anggota Intel TNI

Faisal alias Komeng bersama Penyidik Polres Lhokseumawe memperagakan diri sebagai anggota TNI dan anggota Din Minimi yang masih buron. Rekonstruksi kasus penembakan dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara yang dilakukan Mapolres Lhokseumawe,  Selasa (6/10/2015). PhotoImages / Rahmat Mirza







Kepolisian Resort Lhokseumawe, Selasa (6/10), menggelar rekonstruksi kasus penembakan dua anggota Kodim 0103 Aceh Utara yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata Din Minimi.

Rekonstruksi itu menghadirkan tim dari Kejaksaan Negeri Lhoksukon dan tersangka Faisal Rani alias Komeng. Penyidik Polres Lhokseumawe memperagakan diri sebagai anggota TNI dan anggota Din Minimi yang masih buron.

Faisal alias Komeng dalam rekonstruksi penembakan dua anggota TNI Sertu Hendri dan Serda Indra, mengungkapkan eksekutor pembunuhan itu sekitar 30 orang dan semuanya memegang senjata api. Hanya enam orang saja yang menembak kedua anggota intel Kodim 0103 Aceh Utara di Bate Pilla, Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara pada 23 Maret 2015.

Di sebuah jembatan dia bertemu dengan Azhar alias Bahar. Tak lama kemudian muncul sebuah mobil jenis Kijang LGX yang ditumpangi dua anggota intel TNI.

Kemudian mobil tersebut dihentikan oleh Abu Aziz yang langsung menodongkan senjata ke arah kedua personel TNI.

Setelah mobil mereka dihentikan, Serda Indra dan Sertu Hendri ditarik dari dalam mobil lalu diperintahkan tiarap.

Tangan Indra kemudian diborgol ke belakang, sedangkan tangan Hendri hanya diikat dengan menggunakan tali. Mereka mengambil pistol FN dari pinggang Hendri. Komeng memindahkan mobil tersebut ke semak-semak, lalu kedua korban digiring ke dalam hutan. Setelah tiba dalam hutan kawasan Nisam Antara, sebelum dieksekusi kedua korban disuruh membelakangi ke 30 orang eksekutor tersebut.

Saat itu kedua korban coba melarikan diri, tetapi Nurdin Ismail alias Din Minimi sebagai pimpinan komplotan melepaskan tembakan ke arah kedua korban dengan menggunakan pistol FN milik anggota TNI. Selanjutnya tembakan kedua dilepaskan Azhar alias Bahar,  Alue alias Aneuk Yatim, Abu Aziz , Zalfanir alias Tgk Plang, Yusrizal dan terakhir Faisal.

Setelah tembakan dihentikan, Alue memeriksa kondisi korban untuk meyakinkan sudah tak bernyawa lagi. Borgol dan tali yang mengikat kedua tangan korban pun dilepaskan. Kedua korban ditingkalkan oleh komplotan tersebut.

Hingga kini Azhar, Alue dan Abu Aziz masih buron sedangkan Zalfanir dan Faisal sudah ditahan polisi. Sementara, Yusrizal sudah tewas.

Faisal alias Komeng tidak bisa memastikan apakah ada anggota Din Minimi lainnya yang menembak TNI tersebut. Namun, dari arah belakang Komeng mendengar suara letusan senjata.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Anang Tri Harsono, melalui Kasat Reskrim, AKP Yasir SE, usai gelar rekontruksi tersebut, mengatakan rekontruksi terpaksa dilakukan untuk melengkapi berkas Komeng dalam waktu dekat akan dilimpahkan atas kordinasi bersama Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Lhoksukon. []
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar:

  1. The Best Casino Sites In New Jersey - BBSEon
    For decades, the state has 포커족보 housed 올인구조대 an online gambling monopoly. It has only been legalized in New Jersey. The 바카라롤링총판 law was put into effect on 파라오바카라 July 13, 바다 이야기 먹튀 1994

    BalasHapus


About Us | © Kita Suka | Copyright © 2015. © Rahmat Mirza