 |
| Kapal Perang KRI Imam Bonjol 383 bersandar di Pelabuhan Asean, Krueng Geukueh, Aceh Utara, Sabtu (9/1/2015). |
Aceh Utara - Kapal Perang RI (KRI) Imam Bonjol 383 merupakan Kapal jenis Korvet kelas Parchim dibawah Satuan Kapal Eskorta Komando Armada Barat (Satkor Koarmabar), bersandar di Pelabuhan Asean, Krueng Geukueh, Aceh Utara, Sabtu (9/1/2016).
Kedatangan Kapal Perang KRI Imam Bonjol 383 yang di komandani oleh Putra Aceh, Mayor Laut (P) Ali Setiandy tersebut disambut oleh Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Marinir Nasruddin dan Palaksa Lanal Lhokseumawe, beserta seluruh Perwira Staf Lanal Lhokseumawe.
Kedatangan Kapal Perang KRI Imam Bonjol 383 yang di komandani oleh Putra Aceh, Mayor Laut (P) Ali Setiandy tersebut disambut oleh Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Lhokseumawe Kolonel Marinir Nasruddin dan Palaksa Lanal Lhokseumawe, beserta seluruh Perwira Staf Lanal Lhokseumawe.
 |
| Komandan KRI Imam Bonjol 383, Mayor Laut (P) Ali Setiandy |
Komandan KRI Imam Bonjol, Mayor Laut (P) Ali Setiandy, mengatakan akan melaksanakan operasi pemantauan keamanan laut terhadap berbagai kejahatan di perairan Selat Malaka. Setelah mengisi bahan bakar dan mempersiapkan peralatan, patroli pengawasan laut Aceh segera dilanjutkan. "Kita fokus pengawasan yang dianggap rawan trafficking, ilegal fishing, ilegal logging, dan penyeludupan narkoba, "papar Mayor Ali.
Selama ini, banyak kapal dari luar negeri seperti Thailand dan Vietnam yang mencuri ikan di kawasan perairan Aceh. Untuk mengelabui petugas, biasanya kapal itu memasang bendera Indonesia, tambah Komandan KRI IBL Mayor Ali.
Agar terciptanya suasana aman di perairan Aceh, Komandan KRI IBL 383, mengharapkan bantuan informasi dari nelayan Aceh. Nelayan diminta segera melapor ke pos-pos TNI terdekat jika melihat atau mengetahui adanya aktivitas yang mencurigakan sedang berlangsung di laut Aceh.
Perairan Aceh yang berada di Selat Malaka sangat rawan terjadi berbagai tindak pelaku kejahatan di laut. Sehingga kawasan ini perlu adanya patroli pengawasan ketat untuk mengantisipasi berbagai kejahatan itu.
Selama ini, banyak kapal dari luar negeri seperti Thailand dan Vietnam yang mencuri ikan di kawasan perairan Aceh. Untuk mengelabui petugas, biasanya kapal itu memasang bendera Indonesia, tambah Komandan KRI IBL Mayor Ali.
Agar terciptanya suasana aman di perairan Aceh, Komandan KRI IBL 383, mengharapkan bantuan informasi dari nelayan Aceh. Nelayan diminta segera melapor ke pos-pos TNI terdekat jika melihat atau mengetahui adanya aktivitas yang mencurigakan sedang berlangsung di laut Aceh.
Perairan Aceh yang berada di Selat Malaka sangat rawan terjadi berbagai tindak pelaku kejahatan di laut. Sehingga kawasan ini perlu adanya patroli pengawasan ketat untuk mengantisipasi berbagai kejahatan itu.
0 komentar:
Posting Komentar