Aceh Utara - Para tokoh Mukim, Geuchik, Mahasiswa, sejumlah tokoh masyarakat dan Pemuda dari enam kecamatan tergabung dalam Panitia Persiapan Pemekaran Kabupaten Aceh Utara Wilayah Barat mengharapkan dukungan Pemerintah Aceh, terhadap pemekaran wilayah barat Aceh Utara.
Dalam musyawarah antara tokoh masyarakat dengan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang kerap disapa Mualem yang berlangsung di Aula Mesjid Bujang Salim, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Senin (2/11/2015).
Mantan Ketua BEM Unimal, Firdaus Noezula, menyampaikan tiga hal penting untuk pemekaran Kabupaten Aceh Utara wilayah barat, yaitu dapat menjangkau pemerataan pembangunan di Aceh Utara, meningkatkan anggaran pembangunan daerah, dan membuka lapangan kerja baru terhadap putra putri Aceh ke depan.
Wagub Aceh, di hadapan Panitia Persiapan Pemekaran Kabupaten Aceh Utara Wilayah Barat, mengatakan mendukung penuh usulan tersebut jika sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan demi kepentingan masyarakat. Sejumlah kecamatan yang masuk dalam usulan pemekaran Kabupaten Aceh Utara wilayah barat adalah Nisam, Nisam Antara, Bandar Baru, Muara Batu, Sawang, dan Dewantara.
Wagub Aceh, menambahkan komitmen yang mereka ajukan di kabupaten tersebut sudah mempercepat di bidang rekomendasi masing masing di DPRK dan masuk berkas ke DPRA di Banda Aceh. "Bagaimana bentuk Singapura, maka begitu lah bentuk Aceh Utara di masa mendatang. Deklarasi Persiapan Pemekaran akan segera direncanakan, hanya menunggu waktu yang tepat dan akan di laksanakan," kata Mualem.
Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaid menyatakan, jauhnya pusat ibukota kota Kabupaten Aceh Utara, menjadi kendala tersendiri terhadap akses pelayanan kepada masyarakat di wilayah barat.
"Saya ikhlas pemekaran tersebut di lakukan, karena kabupaten Aceh Utara sudah melahirkan dua, buktinya Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe. Kenapa Aceh Utara tidak bangkit bangkit, karena sangat luas, makanya harus berani pemekaran, 850 desa belum sepenuhnya saya kunjungi, bayangkang sangking luasnya, yang harus ditingkatkan perkebunan, pertanian, dan kelautan," ujar Cek Mad.
Dalam musyawarah antara tokoh masyarakat dengan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau yang kerap disapa Mualem yang berlangsung di Aula Mesjid Bujang Salim, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Senin (2/11/2015).
Mantan Ketua BEM Unimal, Firdaus Noezula, menyampaikan tiga hal penting untuk pemekaran Kabupaten Aceh Utara wilayah barat, yaitu dapat menjangkau pemerataan pembangunan di Aceh Utara, meningkatkan anggaran pembangunan daerah, dan membuka lapangan kerja baru terhadap putra putri Aceh ke depan.
Wagub Aceh, di hadapan Panitia Persiapan Pemekaran Kabupaten Aceh Utara Wilayah Barat, mengatakan mendukung penuh usulan tersebut jika sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan demi kepentingan masyarakat. Sejumlah kecamatan yang masuk dalam usulan pemekaran Kabupaten Aceh Utara wilayah barat adalah Nisam, Nisam Antara, Bandar Baru, Muara Batu, Sawang, dan Dewantara.
Wagub Aceh, menambahkan komitmen yang mereka ajukan di kabupaten tersebut sudah mempercepat di bidang rekomendasi masing masing di DPRK dan masuk berkas ke DPRA di Banda Aceh. "Bagaimana bentuk Singapura, maka begitu lah bentuk Aceh Utara di masa mendatang. Deklarasi Persiapan Pemekaran akan segera direncanakan, hanya menunggu waktu yang tepat dan akan di laksanakan," kata Mualem.
Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaid menyatakan, jauhnya pusat ibukota kota Kabupaten Aceh Utara, menjadi kendala tersendiri terhadap akses pelayanan kepada masyarakat di wilayah barat.
"Saya ikhlas pemekaran tersebut di lakukan, karena kabupaten Aceh Utara sudah melahirkan dua, buktinya Kabupaten Bireuen dan Kota Lhokseumawe. Kenapa Aceh Utara tidak bangkit bangkit, karena sangat luas, makanya harus berani pemekaran, 850 desa belum sepenuhnya saya kunjungi, bayangkang sangking luasnya, yang harus ditingkatkan perkebunan, pertanian, dan kelautan," ujar Cek Mad.
0 komentar:
Posting Komentar